Skip to content

Kepung Bank Prima Surabaya, Buruh Pakerin Ultimatum : “Kami Siap Blokade Tunjungan Plaza!”

Surabaya –  Setelah melakukan aksi damai di depan Kantor Bank Indonesia Surabaya, ribuan massa buruh PT PAKERIN Mojokerto kembali bergerak menuju Bank Prima di Jl. Jembatan Merah No.15–17, Krembangan Selatan, Surabaya, Rabu, (30/07/2025).

Aksi ini menjadi lanjutan dari perjuangan panjang buruh untuk menuntut hak-haknya yang belum terpenuhi dan mengupayakan PT. Pakerin beroperasi kembali.

Dua serikat besar yang memimpin gerakan ini adalah Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) dan Serikat Pekerja KAHUTINDO, yang selama ini aktif mengawal permasalahan buruh PT PAKERIN.

Korlap aksi, Doni Arianto, yang juga merupakan pengurus Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) FSPMI Jawa Timur, menyatakan bahwa massa siap melakukan aksi lanjutan jika tuntutan mereka tidak direspons.

> “Kami sudah berkali-kali datang ke Bank Prima, tapi tak juga ada titik terang. Kali ini kami tidak datang untuk orasi panjang lebar. Pihak kepolisian dan masyarakat sudah tahu apa yang kami perjuangkan,” tegas Doni dari atas mobil komando.

Lebih lanjut, Doni memberikan ultimatum tegas kepada pihak Bank Prima:

“Kami buka ruang dialog sampai pukul 15.00 WIB. Jika tidak ada itikad baik dari Bank Prima untuk bertemu dan berunding, kami akan bergerak ke apartemen pemilik Bank Prima di kawasan Tunjungan Plaza dan mendirikan tenda di sana hingga ada kepastian tuntutan kami dipenuhi.”

Adapun tuntutan Aksi Buruh PT. Pakerin adalah :

1. Pembayaran upah dan THR sebagian anggota FSPMI dan KAHUTINDO yang hingga kini belum diterima.

2. Pencairan dana operasional PT PAKERIN agar perusahaan dapat kembali menjalankan produksi dan terpenuhi kewajibannya kepada para pekerja.

“Kami tidak ingin keributan, kami hanya ingin keadilan. Jangan paksa kami bertindak lebih jauh,” tutup Doni dengan nada tegas.

Hingga berita ini diturunkan, massa buruh dari Mojokerto masih bertahan dengan tertib dan terorganisir di depan Bank Prima, menanti tanggapan dari pihak terkait.

Kontributor Jawa Timur
Raden Muis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *