Berikut beberapa keberhasilan Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) di tingkat nasional yang dapat menjadi inspirasi bagi serikat pekerja lainnya:
1. Peningkatan Upah Minimum
FSPMI secara aktif berjuang melalui aksi massa, advokasi, dan lobi untuk mendorong kenaikan upah minimum di berbagai daerah, termasuk tingkat provinsi dan kabupaten/kota. Salah satu keberhasilan yang mencolok adalah penetapan Upah Minimum Sektoral (UMSK) di beberapa sektor industri strategis.
2. Penolakan UU Cipta Kerja
FSPMI menjadi garda terdepan dalam aksi-aksi penolakan terhadap Undang-Undang Cipta Kerja (Omnibus Law), yang dianggap merugikan pekerja. Meskipun UU ini disahkan, perjuangan FSPMI telah meningkatkan kesadaran publik dan pekerja mengenai dampak negatif kebijakan tersebut serta mendorong perubahan di beberapa pasal.
3. Peningkatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
FSPMI secara konsisten mengadvokasi penerapan standar Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) yang lebih baik di tempat kerja. Beberapa perusahaan besar akhirnya meningkatkan fasilitas K3 setelah adanya desakan dari FSPMI.
4. Pendampingan Kasus Ketenagakerjaan
FSPMI berhasil menyelesaikan banyak kasus ketenagakerjaan, termasuk kasus PHK sepihak, pemenuhan hak pekerja kontrak, dan perselisihan industrial. Pendampingan ini telah membantu ribuan pekerja mendapatkan haknya.
5. Peningkatan Perlindungan Jaminan Sosial
FSPMI aktif mengawal implementasi BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan agar berjalan sesuai dengan peraturan. Salah satu keberhasilannya adalah memperjuangkan pembayaran iuran BPJS oleh perusahaan yang sebelumnya mangkir.
6. Penguatan Aliansi Serikat Pekerja
Di tingkat nasional, FSPMI menjadi bagian penting dalam membangun aliansi dengan serikat pekerja lain, seperti dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI). Aliansi ini memperkuat suara buruh dalam menekan kebijakan-kebijakan yang tidak berpihak pada pekerja.
7. Partisipasi Politik
FSPMI turut mendukung pembentukan Partai Buruh sebagai kendaraan politik untuk menyuarakan aspirasi pekerja. Langkah ini merupakan strategi jangka panjang untuk memastikan kepentingan buruh diakomodasi dalam kebijakan publik.
8. Pendidikan dan Pelatihan Pekerja
FSPMI secara aktif mengadakan pelatihan dan pendidikan bagi anggota serikat, termasuk pelatihan hukum ketenagakerjaan, pengorganisasian, dan negosiasi. Program ini memperkuat kemampuan anggota dalam menghadapi tantangan di dunia kerja.
9. Perjuangan Fleksibilitas Jam Kerja untuk Buruh Perempuan
FSPMI berhasil mengadvokasi kebijakan terkait fleksibilitas jam kerja, khususnya untuk buruh perempuan yang hamil atau memiliki anak kecil, di beberapa perusahaan.
10. Keberhasilan Kampanye Anti-Pekerja Kontrak
Salah satu isu utama yang diperjuangkan adalah penghapusan sistem outsourcing di pekerjaan inti. Beberapa perusahaan akhirnya mengangkat pekerja kontrak menjadi pekerja tetap setelah adanya tekanan dari FSPMI.
Keberhasilan ini menunjukkan bahwa perjuangan buruh melalui serikat pekerja seperti FSPMI dapat membawa perubahan positif, tidak hanya untuk anggotanya, tetapi juga bagi buruh di seluruh Indonesia.