Orasi Presiden FSPMI/KSPI Dalam Penutupan Rapat Koordinasi Nasional FSPMI

416730_415650801791667_1498816438_oAssalamualikum Wr. Wb.

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.

Atas nama Dewan Pimpinan Pusat, saya mengucapkan terima kasih kepada PP, DPW, PC/KC, di seluruh Indonesia.

Pertemuan ini memang tidak diatur dalam dalam AD/ART kita. Sebagaimana yang pernah saya sampaikan, apapaun untuk kebaikan, kita bisa mengadakan musyawarah. Jadi kesimpulan dalam rapat konsolidasi ini akan kita putuskan dalam Ratin. Ratinlah nanti yang akan memutuskan.

Saya mengucapkan terima kasih kepada kawan-kawan senior. Terutama kepada Pak Sulaiman. Terima kasih sudah menyempatkan diri untuk hadir jauh-jauh dari Lampung.

Dan mari kita bacakan al-Fatihah buat senior kita yang telah mendahuli kita berpulang ke Rahmatullah. Mereka telah berbakti kepada Negara ini, telah dengan sungguh-sungguh berjuang agar kaum buruh bermartabat. Semoga amal ibadahnya dicatat sebagai suatu kebaikan oleh Allah SWT. Al-Fatihah…. (Hening, seluruh peserta membaca al-Fatihah).

* * *

Terima kasih juga buat kawan-kawan yang muda-muda ini. Yang terus konsisten dan berkomitment didalam garis perjuangan.

Pulang dari sini anda, saya minta kepada Anda untuk menyebarkan spirit yang ada didalam ruangan. Sebarkanlah semangat yang anda dapatkan dalam diskus-diskusi selama tiga hari kita disini kepada kawan-kawan kita di daerah.

Pesan saya sebagai Presiden, reduksilah perbedaan-perbedaan yang ada. Perpedaan itu pasti ada, namanya juga manusia. Tetapi hendaknya yang lebih utama adalah kita kemukakan dan tampilkan semua persamaan-persamaan.

Kalau saya mau jujur, sebenarnya saya jenuh. Saya jenuh dengan kelakuan dan sikap pemerintah dan pengusaha. Apa yang kita kerjakan, sudah ada kesepakatan dan undang-undang, tetapi mereka tidak mau menjalankan undang-undang dan kesepakatan itu.

Apakah kita harus terus menerus melakukan aksi?

Tetapi akhirnya pertemuan ini ngechase jiwa saya. Karena ada semangat disini. Saya juga ikut tersemangati. Karena tadi kita dengar, banyak sekali kritik dan saran. Semuanya penuh dengan semangat perbaikan.

* * *

Saya minta aksi 5 September, all out. Kita harus merubah peta politik saat ini. Sebagian orang mengatakan kenaikan 50% tidak mungkin bisa dilakukan. Isu itu kuat banget. Dan itu hanya bisa kita balikin dengan aksi besar, karena disitu akan ada bacaannya yang ditulis tebal: BURUH MELAWAN!

Saya minta komitmennya untuk aksi besar di tanggal 5 September.

Ini bukan karena Iqbal ingin popularitas. Insting politik saya mengatakan, dia akan berubah kalau buruh melawan.

Kita tidak punya pilihan lagi. Saya merasakan betul, kuat banget itu yang namanya kekuasaan dan uang.

Selain di Jakarta, di Bandung saya minta juga aksi besar. Bandung kan juga menjadi pusat kekuasaan. Kita ingin merubah isu yang berkembang diluar sana, bahwa kaum buruh masih bisa dan akan tetap melawan terhadap setiap upaya untuk mengeksploitasi dirinya!

Kita akan buka perlawanan kita pada tanggal 3 September di DKI Jakarta. Gongnya ditanggal 5 September. Ini harus kenceng. Kemudian dilanjutkan dengan Batam dan Sumatera Utara.

Orang pikir MPBI pecah itu karena tidak ada pelawanan. Kita akan buktikan, bahwa sesungguhnya kekuatan kaum buruh tetap utuh.

Buruh tidak terima dengan perlakuan-perlakuan terhadap stimulus yang orientasinya hanya kepada kebijakan yang mengeskploitasi buruh.

Terakhir, saya ucapkan terima kasih. Semoga Allah memberkati kita semua. Sampaikan salam saya kepada keluarga di rumah, dan mohon maaf jika ada kata-kata yang tidak berkenan.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *